Kecerdasan Majemuk (KM) adalah salah satu perkembangan paling penting dan paling menjanjikan dalam pendidikan dewasa ini.Teori ini berfungsi untuk Mentransformasikan agar sekolah dapat mengetahui pola pikir setiap siswa yang unik dan beragam.
Kecerdasan seseorang itu sendiri meliputi unsur-unsur kecerdasan matematika logika, kecerdasan bahasa, kecerdasan musikal,
kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan
interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis.Berikut ini akan saya jelaskan tentang masing-masing dari kecerdasan berikut :
1.Kecerdasan Logika-Matematika
Kecerdasan matematika-logika adalah
kemampuan seseorang dalam berpikir secara induktif dan deduktif,
berpikir menurut aturan logika, memahami dan menganalisis pola
angka-angka, serta memecahkan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir(rasional). orang dengan kecerdasan matematika-logika tinggi
cenderung menyenangi kegiatan menganalisis dan mempelajari sebab akibat
terjadinya sesuatu.
Ia menyenangi
berpikir secara konseptual, misalnya menyusun hipotesis dan mengadakan
kategorisasi dan klasifikasi terhadap apa yang dihadapinya.Orang dengan kecerdasan Logika-Matematika yang tinggi akan mudah memecahkan problem Matematika.serta berpikir sebab-akibat.
2. Kecerdasan bahasa
Kecerdasan
bahasa menunjukkan adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan
kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang
berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.Orang dengan
kecerdasan bahasa yang tinggi umumnya ditandai dengan kesenangannya pada
kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan suatu bahasa seperti membaca,
menulis karangan, membuat puisi, menyusun kata-kata mutiara, dan
sebagainya.
3. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah
kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara nonverbal yang
berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama.
orang dengan kecerdasan musikal yang tinggi ini cenderung senang sekali mendengarkan nada dan irama
yang indah, entah melalui senandung yang dilagukannya sendiri,
mendengarkan, radio, pertunjukan orkestra, atau
alat musik dimainkannya sendiri. Mereka lebih mudah mengingat
sesuatu dan mengekspresikan gagasan-gagasan apabila dikaitkan dengan
musik.
4. Kecerdasan visual-spasial
Kecerdasan
visual-spasial adalah kemampuan seseorang untuk memahami secara
lebih mendalam hubungan antara objek dan ruang. Peserta didik ini
memiliki kemampuan, misalnya, untuk menciptakan imajinasi bentuk dalam
pikirannya atau kemampuan untuk menciptakan bentuk-bentuk tiga dimensi
seperti dijumpai pada orang dewasa yang menjadi pemahat patung atau
arsitek suatu bangunan.selain itu orang dengan kecerdasan visual spatial ini lebih mudah mengetahui arah jalan alternatif,dikarenakan ia suka memperhatikan bagian yang kecil sekalipun.
5. Kecerdasan kinestetik
Kecerdasan
kinestetik adalah kemampuan seseorang untuk secara aktif
menggunakan bagian-bagian atau seluruh tubuhnya untuk berkomunikasi dan
memecahkan berbagai masalah.
Hal ini
dapat dijumpai pada Orang yang unggul pada salah satu cabang
olahraga, seperti bulu tangkis, sepakbola, tenis, renang, dan
sebagainya, atau bisa pula dijumpai pada peserta didik yang pandai
menari, terampil bermain akrobat, atau unggul dalam bermain sulap.dikarenakan suka menggunakan bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi.
6. Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan
interpersonal adalah kemampuan seseorang yang peka terhadap
perasaan orang lain. Mereka cenderung untuk memahami dan berinteraksi
dengan orang lain sehingga mudah bersosialisasi dengan lingkungan di
sekelilingnya.
Kecerdasan semacam ini juga sering disebut sebagai kecerdasan sosial, yang
selain kemampuan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman, juga
mencakup kemampuan seperti memimpin, mengorganisir, menangani
perselisihan antar teman, memperoleh simpati dari teman-teman yang lain.
7. Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap perasaan dirinya sendiri. Ia
cenderung mampu untuk mengenali berbagai kekuatan maupun kelemahan yang
ada pada dirinya sendiri. Peserta didik semacam ini senang melakukan
instropeksi diri, mengoreksi kekurangan maupun kelemahannya, kemudian
mencoba untuk memperbaiki diri. Beberapa diantaranya cenderung menyukai
kesunyian dan kesendirian, merenung, dan berdialog dengan dirinya
sendiri. anak dengan kecerdasan intrapersonal ini dia cenderung lebih sensitif dikarenakan sering mengintropeksi diri terhadap kesalahannya yang sengaja maupun tidak sengaja terhadap orang lain.
8. Kecerdasan naturalis
Kecerdasan
naturalis adalah kemampuan seseorang untuk peka terhadap
lingkungan alam, misalnya senang berada di lingkungan alam yang terbuka
seperti pantai, gunung, cagar alam, atau hutan.
Orang dengan kecerdasan seperti ini cenderung senang mengamati atau mengobservasi lingkungan alam,pokoknya yang bersifat alamiah.