Oktober 24, 2014

Tugas Matakuliah : M0594 - Enterprise System LA16



Nama : Dinda Pratiwi Sabar
Kelas : LA16
NIM : 1401090745
Development Life Cycle

Berbagai tantangan secara teknis dan organisasi dalam menerapkan  ERP sangat bergantung pada Organisasi, Ruang lingkup implementasi ERP, proses bisnis, dan tingkat kemampuan dari End-User. System development Life Cycle(Siklus hidup pengembangan sistem) memberikan panduan yang berguna bagi proses Implementasi ERP. SDLC sendiri mencakup proses perencanaan, merancang, dan dapat menciptakan Sistem Informasi untuk organisasi. Dalam proses SDLC ini lebih baik memiliki metodologi yang terstruktur guna untuk menghindari kesalahan dan mengkoordinasikan rancangan dan desain dengan baik diantara para anggota tim pengembangan system yang besar. Selain itu system pengembangan yang kompleks dipecah menjadi masalah yang dikelola menjadi lebih simple dengan menggunakan system hirarki serta mengembangkan solusi untuk setiap masalah dalam hirarki. Sistem-sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas teknologinya dan dari masalah perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan system telah dikembangkan untuk menangani perbedaan-perbedaan tersebut. Dalam penulisan ini akan dibahas metode tradisional dari pengembangan system.

Siklus hidup system tradisional


 













Siklus pengembangan hidup system metode tradisional adalah metode yang  tertua. Merupakan pendekatan secara bertahap untuk membangun system. Siklus hidup system ini masih bisa digunakan untuk pengembangan system yang rumit yang memerlukan analisis tepat. Akan tetapi membutuhkan biaya yang besar. 
                                                                                                           
Pendekatan SDLC (System development life Cycle) dibagi menjadi 3 yaitu :

A.  Metode pengembangan SDLC Evolusioner
Metode ini berdasarkan para ide untuk mengembangkan implementasi awal, kemudian menunjukkan system awal itu kepada user untuk diminta pendapatnya dan memperbaikinya secara bertahap sampai system yang memenuhi persyaratan diperoleh. Pengembangan system secara evolusioner memiliki 2 variasi :
1.  Pengembangan Eksploitary : Tujuan proses ini adalah bekerja dengan pelanggan untuk            menyelidiki persyaratan mereka dan mengirimkan system akhir. 

2.  Prototype yang dapat dibuang(Throw-away prototype) : metode ini fokus pada eksperimen dengan persyaratan pelanggan yang tidak dipahami.variasi ini lebih cocok untuk pengembangan software jenis generic product.

B.  Metode pengembangan prototyping
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :
  • Reusable prototype : Prototype yang akan dikonversikan menjadi produk final.
  • Throwaway prototype : Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan artinya.
  • Input/output prototype : Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user interface).
  • Processing prototype : Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses transaksi
  • System prototype : Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.
Proses pada model prorotyping adalah sebagai berikut :

1. Requirements Needed
developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan secara umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. 

2. perancangan/desain
perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype.

3. Evaluasi prototype
klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhannya  terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat.

C. Metode RAD (Rapid Application Development)
Metode RAD adalah proses model pembangunan software yang tergolong dalam teknik hirarki. RAD menekan siklus hidup pembangunan yang singkat dan pendek. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Model ini menggunakan metode iterative dalam mengembangkan system. Dimana system dikonstruksikan di tahap awal pengembangan dengan tujuan menetapkan user. RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat dicapai dengan menerapkan component based construction.
Kelemahan model RAD :
-          Membutuhkan Sumber daya yang besar.
-          Resiko kegagalan proyek karena waktu yang telah disepakati tidak terpenuhi.
-          sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model RAD.
-          resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model RAD.

     Skema dari Model RAD adalah sebagai berikut:

    
Tahapan-tahapan dalam model RAD :
  1. Business Modelling
Fase ini untuk mencari aliran informasi seperti : informasi mengendalikan proses bisnis, dimana informasi digunakan, siapa yang memproses informasi itu, dan informasi apa yang dimunculkan.
  1.   Testing dan Turnover
Karena menggunakan kembali komponen yang telah ada, makaakan mengurangi waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus diujidan semua interface harus dilatih secara penuh.

  1.   Application Generation
           

Selain menggunakan bahasa pemrograman generasi ketiga, RAD juga memakai komponen program yang telah ada atau menciptakan komponen yang bisa dipakai lagi. Alat-alat baantu bisa dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak.
  1. Process Modelling
Aliran informasi pada proses modelling ditransformasikan untuk mendapatkan aliran informasi yang diperlukan pada implementasi fungsi bisnis. pemrosesan diciptakan untuk menambah, memodifikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali objek data tertentu.
  1. Data Modelling
Fase ini menjelaskan objek data yang dibutuhkan dalam proyek. Karakteristik (atribut) masing-masing data diidentifikasikan dan hubungan antar objeknya.